1.Jembatan Permanen Klas A
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 9 m (badan jalan 7 m dan lebar trotoar 1 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 100 (100 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970 ( Revisi 1988) .
2.Jembatan Permanen Klas B
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 7 m (badan jalan 6 m dan lebar trotoar 0.5 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 100 ( 100 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970 ( Revisi 1988) .
3.Jembatan Permanen Klas C
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 4.5 m (badan jalan 3.5 m dan lebar trotoar 0.5 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 70 ( 70 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970 (Revisi 1988).
Desain struktur jembatan berdasarkan standard desain untuk jembatan jalan raya, seperti :
Desain Jembatan BMS 1992 (Bridge Management Siystem) Direktorat Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum.
Standard Spesifikasi untuk Jembatan & Jalan Raya AASHTO 1992 Edisi 15 (American Association of State and Transportations Officials).
TIPE JEMBATAN
1.Jembatan Baja Girder Komposit
Tipe ini adalah tipe jembatan yang sangat sedderhana. Struktur utama girder memanjang dirancang sebagai sistem komposit antara gelagar baja dan beton. Pada tipe ini tersedia bentang 15 M yang meliputi 3 kelas A , B dan C.
2.Jembatan Rangka Baja
Tipe ini adalah jembatan standar yang dikembangkan dengan tujuan agar harga jembatan menjadi lebih kompetitif dan mempunyai umur pemakaian yang lebih lama dibandingkan tipe Jembatan Baja Girder Komposit. Pada tipe ini struktur utama harus ditopang oleh 2 girder memanjang dari rangka di sisi kiri & kanan. Sistem lantai menggunakan Slab Beton dengan komposit Girder. Bentang tersedia dalam jenis ini 35M hingga 120M dengan sebutan Short Span (35M ke 60M) dan Long Span (60M ke 120M). Setiap bentang meliputi 3 kelas : A , B dan C.
3.Jembatan Baja 3 bentang
Merupakan pengembangan lebih lanjut dengan optimalisasi konsep dalam struktur jembatan. Pilihan jenis ini akan menghasilkan jembatan dengan harga yang lebih ekonomis daripada menggunakan 3 bentang jembatan individu.
4.Jembatan Gerber Baja 3 bentang
Total bentang yang tersedia dari 3 bentang jembatan Gerber adalah 60M ke 150M meliputi 3 kelas : A , B dan C.
5. Jembatan Baja 5 Bentang
Merupakan pengembangan lebih lanjut dari jembatan baja 3 bentang. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan terhadap jembatan bentang panjang.
Jembatan Girder Baja 5 bentang
Total bentang yang tersedia dari 5 bentang jembatan Gerber adalah 90 M ke 225 M meliputi 3 kelas : A , B dan C.
Jembatan Rangka Baja 5 Bentang
Total bentang yang tersedia dari 5 bentang jembatan Rangka adalah 240 M ke 375 M meliputi 3 kelas : A , B dan C.
6. Jembatan Panel (Bailey)
Konsep Jembatan Panel Transteel merupakan konstruksi sangat mudah, yaitu Semua sambungan pada jembatan dikencangkan dengan menggunakan pen. Dengan system ini secara keseluruhan struktur jembatan akan memungkinkan untuk didirikan dalam satu / dua hari. Lantai slab akan dipasang menggunakan dek kayu. Kapasitas max 70 % BM atau untuk beban Excavator PC320 , Dozer D6 , Tank dan peralatan militer . Umumnya Jembatan Panel Transteel efektif untuk jembatan semi permanen, jembatan sementara dan untuk tujuan militer.
7. Jembatan special design
- Jembatan Box Arch (100 – 300 M)
Struktur utama menggunakan balok busur sebagai gelagar utama. Balok arch harus di desain dengan Baja Box Struktur.
- Jembatan Truss Arch (150 – 500 M)
Balok Arch harus desain dengan struktur Rangka Baja (Truss).
- Jembatan Cable Stayed (200 – 1000 M)
Struktur utama menggunakan kolom Pylon yang diletakkan pada pertengahan bentang.
- Jembatan Suspension (300 – 4000 M)
Struktur utama menggunakan 2 tiang utama dan kabel utama. Dek lantai jembatan digantung ke kabel utama. Tiang dan Dek dirancang menggunakan struktur baja .
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 9 m (badan jalan 7 m dan lebar trotoar 1 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 100 (100 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970 ( Revisi 1988) .
2.Jembatan Permanen Klas B
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 7 m (badan jalan 6 m dan lebar trotoar 0.5 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 100 ( 100 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970 ( Revisi 1988) .
3.Jembatan Permanen Klas C
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 4.5 m (badan jalan 3.5 m dan lebar trotoar 0.5 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 70 ( 70 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970 (Revisi 1988).
Desain struktur jembatan berdasarkan standard desain untuk jembatan jalan raya, seperti :
Desain Jembatan BMS 1992 (Bridge Management Siystem) Direktorat Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum.
Standard Spesifikasi untuk Jembatan & Jalan Raya AASHTO 1992 Edisi 15 (American Association of State and Transportations Officials).
TIPE JEMBATAN
1.Jembatan Baja Girder Komposit
Tipe ini adalah tipe jembatan yang sangat sedderhana. Struktur utama girder memanjang dirancang sebagai sistem komposit antara gelagar baja dan beton. Pada tipe ini tersedia bentang 15 M yang meliputi 3 kelas A , B dan C.
2.Jembatan Rangka Baja
Tipe ini adalah jembatan standar yang dikembangkan dengan tujuan agar harga jembatan menjadi lebih kompetitif dan mempunyai umur pemakaian yang lebih lama dibandingkan tipe Jembatan Baja Girder Komposit. Pada tipe ini struktur utama harus ditopang oleh 2 girder memanjang dari rangka di sisi kiri & kanan. Sistem lantai menggunakan Slab Beton dengan komposit Girder. Bentang tersedia dalam jenis ini 35M hingga 120M dengan sebutan Short Span (35M ke 60M) dan Long Span (60M ke 120M). Setiap bentang meliputi 3 kelas : A , B dan C.
3.Jembatan Baja 3 bentang
Merupakan pengembangan lebih lanjut dengan optimalisasi konsep dalam struktur jembatan. Pilihan jenis ini akan menghasilkan jembatan dengan harga yang lebih ekonomis daripada menggunakan 3 bentang jembatan individu.
4.Jembatan Gerber Baja 3 bentang
Total bentang yang tersedia dari 3 bentang jembatan Gerber adalah 60M ke 150M meliputi 3 kelas : A , B dan C.
5. Jembatan Baja 5 Bentang
Merupakan pengembangan lebih lanjut dari jembatan baja 3 bentang. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan terhadap jembatan bentang panjang.
Jembatan Girder Baja 5 bentang
Total bentang yang tersedia dari 5 bentang jembatan Gerber adalah 90 M ke 225 M meliputi 3 kelas : A , B dan C.
Jembatan Rangka Baja 5 Bentang
Total bentang yang tersedia dari 5 bentang jembatan Rangka adalah 240 M ke 375 M meliputi 3 kelas : A , B dan C.
6. Jembatan Panel (Bailey)
Konsep Jembatan Panel Transteel merupakan konstruksi sangat mudah, yaitu Semua sambungan pada jembatan dikencangkan dengan menggunakan pen. Dengan system ini secara keseluruhan struktur jembatan akan memungkinkan untuk didirikan dalam satu / dua hari. Lantai slab akan dipasang menggunakan dek kayu. Kapasitas max 70 % BM atau untuk beban Excavator PC320 , Dozer D6 , Tank dan peralatan militer . Umumnya Jembatan Panel Transteel efektif untuk jembatan semi permanen, jembatan sementara dan untuk tujuan militer.
7. Jembatan special design
- Jembatan Box Arch (100 – 300 M)
Struktur utama menggunakan balok busur sebagai gelagar utama. Balok arch harus di desain dengan Baja Box Struktur.
- Jembatan Truss Arch (150 – 500 M)
Balok Arch harus desain dengan struktur Rangka Baja (Truss).
- Jembatan Cable Stayed (200 – 1000 M)
Struktur utama menggunakan kolom Pylon yang diletakkan pada pertengahan bentang.
- Jembatan Suspension (300 – 4000 M)
Struktur utama menggunakan 2 tiang utama dan kabel utama. Dek lantai jembatan digantung ke kabel utama. Tiang dan Dek dirancang menggunakan struktur baja .